Update, Langkah - Langkah Pendekatan Saintifik (Model Pembelajaran Saintifik)

Update, Langkah - Langkah Pendekatan Saintifik (Model Pembelajaran Saintifik)

Selasa, 02 Juli 2019

akhir ini bahkan istilah ada yang menyebut dengan istilah model pembelajaran Saintifik Update, LANGKAH - LANGKAH PENDEKATAN SAINTIFIK (MODEL PEMBELAJARAN SAINTIFIK)

Pembelajaran dengan pendekatan Saintifik meruapakan ciri khas Kurikulum 2013, akhir-akhir ini bahkan istilah ada yang menyebut dengan istilah model pembelajaran Saintifik. Entahlah mana yang sempurna dan kurang tepat. Walaupun banyak klarifikasi perbedaan penggunaan istilah pendekatan, startegi, model dan metode, dalam realitas sehari-hari pengunaannya sering tumpang tindah.

Terlepas dari perdebatan istilah, berikut ini admin mengingatkan kembali Langkah - Langkah Pendekatan Saintifik (Langkah - Langkah Model Pembelajaran Saintifik). Dalam Permendikbud No. 103 Tahun 2014 dinyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri atas lima langkah kegiatan mencar ilmu yakni mengamati (observing), menanya  (questioning), mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting), menalar atau mengasosiasi (associating), mengomunikasikan (communicating) yang sanggup dilanjutkan dengan mencipta. Langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik tersebut mengikuti langkah-langkah pada metode ilmiah.

Berikut ini penjelasn terkat langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik, sebagaimana dimaksud di atas.
1)    Mengamati. Siswa memakai panca inderanya untuk mengamati fenomena yang relevan dengan apa yang dipelajari.  Fenomena yang diamati pada mata pelajaran satu dan lainnya berbeda. Misalnya, untuk mata pelajaran IPA, siswa mengamati pelangi, untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, siswa mendengarkan percakapan, untuk mata pelajaran bahasa Indonesia siswa membaca teks, untuk prakarya siswa merasakan iga bakar, dan untuk mata pelajaran IPS siswa mengamati banjir. Siwa sanggup mengamati fenomena secara eksklusif maupun melalui media audio visual.  Hasil yang diharapkan dari langkah pembelajaran ini ialah siswa menemukan masalah, yaitu gap of knowledge – apapun yang belum diketahui atau belum sanggup lakukan terkait dengan fenomena yang diamati. Pada langkah ini guru sanggup membantu siswa menginventarisasi segala sesuatu yang belum diketahui (gap of knowledge) tersebut.  Agar kegiatan mengamati sanggup berlangsung dengan baik, sebelum pembelajaran dimulai guru perlu menemukan/mempersiapkan fenomena yang diamati siswa dan merancang kegiatan pengamatan untuk siswa menemukan masalah.

2)    Menanya. Siswa merumuskan pertanyaan wacana apa saja yang tidak diketahui atau belum sanggup lakukan terkait dengan fenomena yang diamati. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sanggup meliputi pertanyaan-pertanyaan yang menghendaki jawaban berupa  pengetahuan faktual, konseptual, maupun prosedural, hingga ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Hasil kegiatan ini ialah serangkaian pertanyaan siswa yang relevan dengan indikator-indikator KD. Guru Membantu siswa merumuskan pertanyaan menurut daftar hal-hal yang perlu/ingin diketahui semoga sanggup melakukan/menciptakan sesuatu.

3)    Mengumpulkan informasi/mencoba. Siswa mengumpulkan data melalui banyak sekali teknik, contohnya melaksanakan eksperimen, mengamati obyek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara sumber, membaca buku pelajaran, dan sumber lain di antaranya buku referensi, kamus, ensiklopedia, media massa, atau serangkaian data statistik. Guru menyediakan sumber-sumber belajar, lembar kerja (worksheet), media, alat peraga/peralatan eksperimen, dan sebagainya. Guru juga membimbing dan mengarahkan siswa untuk mengisi lembar kerja, menggali informasi embel-embel yang sanggup dilakukan secara berulang-ulang hingga siswa memperoleh informasi atau data yang dibutuhkan. Hasil kegiatan ini ialah serangkaian data atau informasi yang relevan dengan pertanyaan-pertanyaan yang siswa rumuskan.

4)    Menalar/mengasosiasi. Siswa memakai data atau informasi yang sudah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka rumuskan. Pada langkah ini guru mengarahkan semoga siswa sanggup menghubung-hubungkan data/informasi yang diperoleh untuk menarik kesimpulan. Hasil simpulan dari tahap ini ialah simpulan-simpulan yang merupakan jawaban atas  pertanyaan yang dirumuskan pada langkah menanya.

5)    Mengomunikasikan. Siswa memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan mereka ke kelas secara mulut dan/atau tertulis atau melalui media lain.  Pada tahapan pembelajaran ini siswa sanggup juga memajang/memamerkan balasannya di ruang kelas, atau mengunggah (upload) di  blog yang dimiliki. Guru memperlihatkan umpan balik, meluruskan, memperlihatkan penguatan, serta memperlihatkan penjelasan/informasi lebih luas. Guru membantu akseptor didik untuk  menentukan butir-butir penting dan simpulan yang akan dipresentasikan, baik dengan atau tanpa memanfaatkan teknologi informasi.

Selain Langkah-Langkah Pembelajaran Saintifik (Langkah-Langkah Model Pembelajaran Saintifik) menyerupai di atas, adapula versi lain Langkah-Langkah Pembelajaran Saintifik (Langkah-Langkah Model Pembelajaran Saintifik), yakni:

1)    Mengamati, guru berupa memperlihatkan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan pengamatan di lingkungan sekitar sesuai dengan bahan pokok pembelajaran.
2)    Menanya, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya wacana hal-hal yang belum dipahami terkait dengan bahan pembelajaran yang sedang dibahas, maupun hal-hal yang berkaitan dengan bahan yang dibahas.
3)    Mengeksplor,          guru memperlihatkan kesempatan kepada siswa untuk mendapat data-data yang diharapkan sesuai dengan bahan pembelajaran.
4)    Mengasosiasi, guru memperlihatkan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis bahan pembelajaran yang sedang dibahas.
5)    Mengomunikasikan, siswa sanggup memberikan hasil proses pembelajaran dari bahan pembelajaran dalam tertulis maupun lisan.

Walaupun ada dua versi Langkah-Langkah Pembelajaran Saintifik (Langkah-Langkah Model Pembelajaran Saintifik) namun pada inti sama yakni Pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) bukan pembelajar yang didominasi oleh guru.


= Baca Juga =